Biografi Steve Jobs
Biografi
Steve Jobs
Steven
Paul "Steve" Jobs
(lahir di San Francisco, California, Amerika Serikat, 24 Februari 1955 – meninggal
di Palo Alto,
California, Amerika Serikat,
5 Oktober 2011
pada umur 56 tahun) adalah seorang tokoh bisnis dan penemu Amerika Serikat. Ia
adalah pendiri pendamping,[11] ketua,
dan mantan CEO
Apple Inc.[12][13] Jobs juga sebelumnya menjabat
sebagai pejabat eksekutif Pixar Animation
Studios; ia menjadi anggota dewan direktur The Walt Disney
Company pada tahun 2006, setelah pengambilan alih Pixar oleh Disney.
Namanya dicantumkan sebagai produser eksekutif dalam film Toy Story tahun 1995.[14]
Pada
akhir 1970-an, Jobs, bersama pendiri pendamping Apple Steve Wozniak, Mike Markkula,[11] dan lainnya, merancang,
mengembangkan, dan memasarkan salah satu jajaran komputer pribadi pertama yang
sukses secara komersial, yaitu seri
Apple II. Pada awal 1980-an, Jobs termasuk orang-orang yang pertama
kali melihat potensi komersial dari antarmuka
pengguna grafis yang digerakkan tetikus PARC
Xerox yang kemudian mendorong pembuatan Macintosh.[15][16] Setelah kalah melawan keputusan
dewan direktur tahun 1984,[17][18] Jobs mengundurkan diri dari
Apple dan mendirikan NeXT, sebuah perusahaan pengembangan platform
komputer yang berkecimpung dalam pasar pendidikan tinggi dan bisnis.
Pembelian NeXT oleh Apple pada tahun 1996 membawa kembali Jobs ke perusahaan
yang ia dirikan bersama, dan ia menjabat sebagai CEO-nya sejak 1997 hingga
2011.
Tahun
1986, ia mengambil alih divisi grafis komputer Lucasfilm Ltd yang kemudian menjadi Pixar
Animation Studios.[19] Ia menjadi CEO dan pemegang
saham terbesarnya sebanyak 50,1% sampai diambil alih oleh The Walt Disney
Company tahun 2006.[3] Karena itu pula Jobs menjadi
pemegang saham perorangan terbesar di Disney sebanyak 7% dan anggota Dewan
Direktur Disney.[20][21][22][23] Setelah mengundurkan diri
sebagai CEO pada 24 Agustus 2011, Jobs terpilih sebagai ketua dewan direktur
Apple.
Pada
5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California pada usia 56 tahun,
tujuh tahun setelah didiagnosis menderita kanker pankreas.[24][25] Pada waktu kematiannya, ia
dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius dalam bidang bisnis,
inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia
modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan "contoh bagi semua
kepala eksekutif". Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai
kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.
Kehidupan awal
Steve Jobs di WWDC
07
Jobs
lahir di San Francisco, California[2] dan diadopsi oleh Paul dan Clara
Jobs (née Hagopian)[26] dari Mountain View,
California, yang menamainya Steven Paul. Paul dan Clara kemudian mengadopsi
anak perempuan yang diberi nama Patti. Orang tua biologis Jobs – Abdulfattah
Jandali, seorang sarjana berkebangsaan Suriah[27] yang kemudian menjadi profesor
ilmu politik,[28] dan Joanne Simpson (née Schieble),
seorang sarjana berkebangsaan Amerika Serikat[27] yang kemudian menjadi patolog
bahasa wicara[29] – yang kemudian menikah,
melahirkan dan membesarkan adik biologis Jobs, yaitu novelis Mona Simpson.[30][31][32][33][34][35]
Jobs
bersekolah di Cupertino Junior High School dan Homestead High School di Cupertino,
California,[36] dan sering menghadiri kuliah
setelah sekolah di Hewlett-Packard
Company di Palo Alto,
California. Ia kemudian dipekerjakan di sana dan bekerja bersama Steve Wozniak sebagai karyawan musim panas.[37] Tahun 1972, Jobs lulus dari
sekolah menengah atas dan mendaftar masuk Reed College di Portland, Oregon. Meski ia keluar setelah
satu semester,[38] ia melanjutkan audit
kelasnya di Reed, seperti kelas kaligrafi, dengan
tidur di lantai kamar temannya, mengembalikan botol-botol Coke demi mendapatkan
uang, dan mendapatkan makanan gratis mingguan di wihara Hare
Krishna setempat.[18] Jobs kemudian berkata,
"Jika aku tidak menghadiri kuliah tunggal di perguruan tinggi itu, maka
Mac tidak akan memiliki beragam huruf
cetak ataupun huruf dengan spasi sejajar."[18]
Pada
musim gugur 1974, Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri petemuan Homebrew Computer Club bersama Wozniak. Ia mengambil
pekerjaan sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan
pembuat berbagai permainan video populer, dengan tujuan
utama menabung uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.
Jobs
kemudian berangkat ke India untuk mengunjungi Neem
Karoli Baba[39] di Kainchi Ashram-nya bersama
seorang teman dari Reed College (yang kelak menjadi karyawan Apple pertama), Daniel
Kottke, untuk mencari pencerahan spiritual. Ia pulang dalam keadaan
menganut agama Buddha dengan kepala tercukur dan
mengenakan pakaian tradisional India.[40][41] Pada waktu itu, Jobs sedang
bereksperimen dengan obat
psikedelik dan menyebut pengalaman LSD-nya
sebagai "satu dari dua atau tiga hal terpenting yang [pernah] dilakukan
dalam kehidupan [dirinya]".[42] Ia mengatakan bahwa orang-orang
di sekitarnya yang tidak termasuk dalam silsilah lintas budayanya tidak dapat
memahami sepenuhnya setiap pemikirannya.[42]
Jobs
kembali ke pekerjaan sebelumnya di Atari dan diberikan tugas menciptakan papan sirkuit untuk permainan Breakout. Menurut pendiri Atari Nolan Bushnell, Atari menawarkan $100 untuk
setiap chip yang dihapuskan di mesin ini. Jobs punya sedikit ketertarikan atau
pengetahuan dalam desain papan sirkuit dan membuat persetujuan dengan Wozniak
untuk membagi bonusnya sama rata jika Wozniak mampu meminimalkan jumlah chip.
Atari sangat terkejut karena Wozniak mengurangi jumlah chip sebanyak 50 buah,
sebuah desain yang sangat ketat sampai-sampai mustahil untuk menciptakannya
kembali di jalur perakitan. Pada waktu itu, Jobs memberitahu Wozniak bahwa
Atari hanya memberi mereka $700 (bukannya $5000) dan Wozniak pun mendapat
bagian $350.[43][44][45][46][47][48]
Karier
Asal mula Apple Computer
Lihat pula: Sejarah
Apple
Steve Jobs dan Bill Gates pada konferensi D: All Things
Digital kelima (D5) tahun 2007
Tahun
1976, Steve Jobs, Steve Wozniak
dan Ronald Wayne,[49] dengan pendanaan dari manajer
pemasaran produk dan teknisi semi-pensiun Intel A.C. "Mike" Markkula Jr.,[11] mendirikan Apple. Sebelum
mendirikan Apple bersama-sama, Wozniak adalah peretas barang elektronik. Jobs
dan Wozniak telah berteman selama bertahun-tahun, bertemu tahun 1971 ketika
teman mereka, Bill Fernandez, memperkenalkan Wozniak yang berusia 21 tahun
kepada Jobs yang berusia 16 tahun. Steve Jobs berusaha membuat Wozniak tertarik
merakit komputer dan menjualnya. Ketika Apple terus meluas, perusahaan mulai
mencari eksekutif berpengalaman untuk membantu mengelola ekspansinya.
Tahun
1978, Apple merekrut Mike Scott
dari National
Semiconductor untuk menjabat sebagai CEO yang berujung pada
tahun-tahun kelam. Tahun 1983, Steve Jobs berhasil memancing John Sculley keluar dari Pepsi-Cola untuk menjabat sebagai CEO Apple
dengan menanyakan, "Apakah kau mau menjual air gula sepanjang hidupmu,
atau kau mau bekerja bersamaku dan mengubah dunia?"[50][51] Pada tahun berikutnya, Apple
menyiarkan iklan televisi Super Bowl
berjudul "1984".
Pada pertemuan pemegang saham tahunan Apple tanggal 24 Januari 1984, Jobs yang
emosional memperkenalkan Macintosh kepada
hadirin yang sangat antusias; Andy Hertzfeld menggambarkan suasana
tersebut sebagai "pandemonium."[52] Macintosh menjadi komputer kecil
pertama yang sukses secara komersial dengan antarmuka
pengguna grafis. Pengembangan Mac dimulai oleh Jef Raskin, dan diambil alih oleh Jobs.
Meski
Jobs digambarkan sebagai direktur Apple yang persuasif dan karismatik, sejumlah
karyawannya pada waktu itu menggambarkannya sebagai manajer yang selalu berubah
pikiran dan temperamental. Penurunan penjualan di seluruh industri menjelang
akhir 1984 mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan Sculley, dan pada
akhir Mei 1985 – setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK
besar-besaran – Sculley mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi
Macintosh.[53]
Pixar dan Disney
Tahun
1986, Jobs membeli The Graphics Group (kemudian berganti nama menjadi Pixar)
dari divisi grafis komputer Lucasfilm senilai
$10 juta, $5 juta di antaranya diberikan kepada Lucasfilm sebagai
modal.[54]
Perusahaan
baru ini, yang dulunya berpusat di Kerner Studios milik Lucasfilm di San Rafael, California, namun kemudian dipindahkan ke Emeryville, California, awalnya ditujukan sebagai
pengembang perangkat keras grafis canggih. Setelah bertahun-tahun gagal menjual
Pixar Image
Computer, perusahaan ini dikontrak oleh Disney untuk memproduksi sejumlah
film fitur animasi komputer yang kelak didanai bersama dan didistribusikan oleh
Disney.
Film
pertama yang diproduksi sebagai hasil kerjasama ini, yaitu Toy Story, membawa ketenaran dan pujian
kritikus kepada studio ini ketika dirilis tahun 1995. Lebih dari satu dasawarsa
selanjutnya, di bawah pimpinan kreatif Pixar John Lasseter, perusahaan ini mampu memproduksi
film hit box-office A Bug's Life
(1998), Toy Story 2
(1999), Monsters, Inc.
(2001), Finding Nemo
(2003), The Incredibles
(2004), Cars (2006), Ratatouille
(2007), WALL-E (2008), Up (2009) dan Toy Story 3 (2010). Finding Nemo,
The Incredibles, Ratatouille, WALL-E, Up dan Toy
Story 3 masing-masing menerima Academy Award for Best Animated Feature,
sebuah penghargaan yang diperkenalkan tahun 2001.
Tahun
2003 dan 2004, karena kontrak Pixar dengan Disney habis, Jobs dan pimpinan
eksekutif Disney Michael Eisner
mencoba menegosiasikan kerjasama baru yang akhirnya gagal,[55] dan pada awal 2004 Jobs
mengumumkan bahwa Pixar akan menjadi mitra baru untuk mendistribusikan
film-filmnya setelah kontrak dengan Disney berakhir.
Bulan
Oktober 2005, Bob Iger menggantikan Eisner di Disney, dan
Iger dengan cepat membentuk hubungan dengan Jobs dan Pixar. Tanggal 24 Januari
2006, Jobs dan Iger mengumumkan bahwa Disney setuju membeli Pixar dalam bentuk
transaksi saham penuh senilai $7,4 miliar. Setelah persetujuan ditutup,
Jobs menjadi pemegang saham tunggal terbesar The Walt Disney
Company dengan penguasaan sekitar 7% saham perusahaan tersebut.[20] Saham Jobs di Disney jauh
melampaui milik Eisner yang hanya 1,7%, dan anggota keluarga Disney Roy E. Disney, yang hingga kematiannya
tahun 2009 hanya memegang sekitar 1% saham perusahaan dan kritiknya terhadap
Eisner — terutama bahwa ia membekukan hubungan Disney dengan Pixar —
mempercepat turunnya Eisner. Jobs bergabung dengan dewan direktur perusahaan
setelah penyelesaian penggabungan perusahaan. Jobs juga membantu mengawasi
bisnis animasi gabungan Disney dan Pixar dengan jabatan pada komite pengawas
khusus beranggotakan enam orang.
Kembali ke Apple
Jobs di panggung Macworld
Conference & Expo, San Francisco, 11 Januari 2005
Lihat pula: "1998–2005: Kembali
untung" di Apple Inc.
Tahun
1996, Apple mengumumkan bahwa mereka membeli NeXT
senilai $429 juta. Persetujuan ini diakhiri pada akhir 1996,[56] sehingga membawa Jobs kembali ke
perusahaan yang ia dirikan bersama. Jobs menjadi kepala de facto setelah
CEO Gil Amelio diturunkan bulan Juli. Ia secara
formal menjabat sebagai pimpinan eksekutif interim pada September 1997.[57] Pada bulan Maret 1998, demi
mengonsentrasikan usaha Apple untuk mendapat laba, Jobs menghentikan sejumlah
proyek, seperti Newton,
Cyberdog,
dan OpenDoc.
Dalam bulan-bulan selanjutnya, banyak karyawan yang khawatir bertemu langsung
Jobs di dalam lift, "takut bahwa mereka kehilangan pekerjaan ketika pintu
dibuka. Kenyataannya adalah bahwa eksekusi kilat Jobs jarang terjadi, namun
beberapa korban sudah cukup untuk meneror seluruh perusahaan."[58] Jobs juga mengubah program
lisensi untuk tiruan
Macintosh, sehingga para pembuat komputer harus mengeluarkan biaya
mahal untuk terus memproduksi barang.
Melalui
pembelian NeXT, sebagian teknologi perusahaan ini masuk dalam produk-produk
Apple, terutama NeXTSTEP
yang kemudian berubah menjadi Mac OS X. Di bawah
arahan Jobs, perusahaan ini meningkatkan penjualannya dengan pesat melalui
pengenalan iMac dan produk-produk baru lain; sejak
itu, desain menarik dan merek yang kuat telah berjalan dengan baik untuk Apple.
Pada Macworld Expo 2000, Jobs secara resmi menghapus embel-embel
"interim" dari gelar jabatannya di Apple dan menjadi CEO permanen.[59] Jobs berkelakar pada waktu itu
bahwa ia akan memakai gelar 'iCEO.'[60]
Dalam
beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mulai bercabang, memperkenalkan dan
memperbarui peralatan digital lain. Melalui pengenalan pemutar musik portabel iPod,
perangkat lunak musik digital iTunes, dan iTunes Store, perusahaan ini merambah
bidang elektronik konsumen dan distribusi musik. Tahun 2007, Apple memasuki
bisnis telepon seluler melalui pengenalan iPhone, sebuah telepon seluler dengan tampilan multi-sentuh
yang juga memiliki fitur iPod dan, dengan peramban web bergeraknya sendiri,
berhasil mengubah dunia peramban web bergerak. Dengan terus mendorong inovasi,
Jobs juga mengingatkan karyawannya bahwa "seniman sejati mengirimkan
karyanya",[61] yang berarti bahwa mengirimkan
produk pada waktunya sama pentingnya seperti inovasi dan desain menarik.
Jobs
dikagumi juga dikritik atas kemampuan persuasi dan kewirausahaannya yang
berjalan sempurna, yang dijuluki sebagai "kawasan pengalihan kenyataan" dan
terbukti selama pidato intisari (dikenal dengan sebutan "Stevenote") pada Macworld
Expos dan Apple Worldwide
Developers Conferences.
Tahun
2005, Jobs menanggapi kritik atas program daur ulang Apple yang buruk untuk sampah
elektronik di AS dengan mengecam pendukung lingkungan dan pendukung
lainnya pada Pertemuan Tahunan Apple di Cupertino bulan April. Tetapi, beberapa
minggu kemudian, Apple mengumumkan bahwa mereka akan menarik iPod secara gratis
di toko-toko ecerannya. Computer
TakeBack Campaign ditanggapi dengan pengusungan iklan dari pesawat
di atas acara kelulusan Universitas Stanford tempat Jobs menjadi pembicara
utamanya.[18] Iklan tersebut bertuliskan
"Steve — Don't be a mini-player recycle all e-waste". Tahun
2006, ia terus memperluas program pendauran ulang Apple kepada setuap pengguna
AS yang membeli Mac baru. Program ini meliputi pengiriman dan "pembuangan
ramah lingkungan" sistem lama mereka.[62]
Kehidupan bisnis
Kekayaan
Meski
Jobs hanya digaji $1 per tahun sebagai CEO Apple,[70] ia memegang 5,426 juta
saham Apple, serta 138 juta saham di Disney (yang ia terima sebagai imbalan
akuisisi Pixar oleh Disney).[71] Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai
$5,1 miliar pada tahun 2009, menjadikannya orang terkaya ke-43 di Amerika
Serikat.[72] Setelah Bloomberg tidak sengaja
menerbitkan obituari Jobs tahun 2008, Arik Hesseldahl dari majalah BusinessWeek
mencatat bahwa "Jobs tidak dikenal luas atas hubungannya dengan kampanye
filantropis", jika dibandingkan dengan upaya-upaya Bill Gates.[73] Setelah melanjutkan jabatannya
di Apple tahun 1997, Jobs menghentikan semua program filantropi perusahaan.[74]
Gaya kepemimpinan
Jobs mendemonstrasikan iPhone 4 kepada Presiden Rusia Dmitry Medvedev tanggal 23 Juni 2010
Banyak
komentar yang dilontarkan mengenai kepribadian Jobs yang agresif dan menuntut. Fortune
menulis bahwa ia "dianggap sebagai salah seorang egomaniak
terdepan di Silicon Valley."[79] Komentar mengenai gayanya yang
temperamental dapat ditemukan di The
Little Kingdom karya Mike
Moritz, satu dari beberapa biografi resmi mengenai Jobs; The
Second Coming of Steve Jobs karya Alan Deutschman; dan iCon: Steve Jobs karya Jeffrey S. Young
& William L. Simon. Tahun 1993, Jobs masuk dalam daftar Bos Paling Tegas di
Amerika Serikat menurut majalah Fortune
karena kepemimpinannya di NeXT. Pendiri pendamping Dan'l Lewin dikutip oleh majalah Fortune,
"Motivasinya tak dapat dipercaya... [n]amun kedisiplinannya tak dapat
dibayangkan," yang ditanggapi kantor Jobs bahwa kepribadiannya telah
berubah sejak saat itu.[80]
Jef Raskin, bekas koleganya, pernah berkata
bahwa Jobs "lebih cocok menjadi Raja Perancis," menyindir kepribadian
Jobs yang meyakinkan dan mengesankan[81]
Jobs
selalu ingin menempatkan Apple beserta produknya di garis depan industri
teknologi informasi dengan meramalkan dan menetapkan tren, setidaknya dalam hal
inovasi dan gaya. Ia merangkum semua konsep pribadinya pada akhir pidato
intisarinya di Macworld
Conference and Expo bulan Januari 2007 dengan mengutip legenda hoki
es Wayne
Gretzky:[82]
Ada satu kutipan lama Wayne Gretzky
yang aku sukai. 'Aku berseluncur ke tempat bola akan berhenti, bukannya
mengikuti jalur bola.' Dan kami selalu mencoba melakukannya di Apple. Sejak
awal sekali. Dan kami akan terus melakukannya.
—Steve Jobs
Floyd
Norman mengatakan bahwa di Pixar, Jobs adalah "pribadi yang
dewasa dan lembut" dan tidak pernah mengganggu proses kreatif para pembuat
film.[83]
Pada
tahun 2005, Steve Jobs melarang semua buku terbitan John
Wiley & Sons dari Apple Store sebagai tanggapan atas
penerbitan biografi tidak resmi berjudul iCon: Steve Jobs.[84] Pada laporan laba tahunan 2010,
Wiley mengatakan bahwa mereka telah "membuat persetujuan... untuk membuat
judul-judul bukunya tersedia di iPad."[85]
Penemuan
Jobs
terdaftar sebagai penemu utama atau penemu pendamping pada lebih dari 230
hadiah paten atau permintaan paten terkait serangkaian teknologi mulai dari
komputer dan alat portabel hingga antarmuka pengguna (termasuk yang berbasis
sentuh), pengeras suara, papan ketik, adapter tenaga, tangga, gesper, lengan
baju, tali sandang dan paket.[86][87]
Penghargaan
Ia
mendapatkan National Medal of Technology dari Presiden Ronald Reagan pada tahun 1984 bersama Steve Wozniak (termasuk orang-orang yang
pertama menerimanya),[152] dan Jefferson Award for Public
Service dalam kategori "Pelayanan Publik Terbaik oleh Individu Berusia 35
Tahun atau Lebih Muda" (a.k.a. Samuel S. Beard Award) pada tahun
1987.[153] Tanggal 27 November 2007, Jobs
digelari tokoh bisnis terkuat oleh Fortune Magazine.[154] Tanggal 5 Desember 2007, Gubernur California
Arnold
Schwarzenegger dan Ibu Negara Bagian Maria Shriver memasukkan Jobs ke California Hall
of Fame yang terletak di The California Museum for History, Women and the Arts.[155]
Bulan
Agustus 2009, Jobs terpilih sebagai pengusaha paling dikagumi di antara para remaja
berdasarkan survei oleh Junior
Achievement.[156] Tanggal 5 November 2009, Jobs
diberi gelar CEO dasawarsa ini oleh Fortune Magazine.[157] Bulan November 2009, Jobs
menempati peringkat ke-57 dalam Forbes: The World's Most
Powerful People.[158] Bulan Desember 2010, Financial Times memberi Jobs gelar
sebagai tokoh tahun ini, mengakhiri artikelnya dengan menyatakan, "Dalam
otobiografinya, John Sculley,
mantan eksekutif PepsiCo yang pernah memimpin Apple, mengatakan sesuatu tentang
ambisi pria yang ia pecat: 'Apple harusnya menjadi perusahaan produk konsumen
yang luar biasa. Ini rencana gila. Teknologi tinggi tidak dapat dirancang dan
dijual sebagai produk konsumen.' Sungguh salah pernyataan ini".[159]
Pada
waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan
jenius[160][161][162][163] dalam bidang bisnis,[164][165][166] inovasi,[167] dan desain produk,[168] dan orang yang berhasil
mengubah wajah dunia modern,[160][162][167] merevolusi enam industri yang
berbeda,[161] dan "contoh bagi semua
kepala eksekutif".[161] Kematiannya ditanggapi secara
luas[169] dan dianggap sebagai kehilangan
besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.[163]
Setelah
pengunduran dirinya sebagai CEO Apple, Jobs dianggap sebagai Thomas Edison dan Henry Ford pada masanya.[170][171]
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda